G.I.G.I. T.I.M.U.N

"Take time to THINK. It is the source of the power. Take time to READ. It is the foundation of wisdom. Take time to Quite. It is the opportunity to seek God. Take time to DREAM. It is the future made of. Take time to PRAY. It is the greatest power on earth" -Author Unknown-

Kamu bilang aku lemah lembut. Apa?  Tutur kataku terlalu ceplas-ceplos kepada orang-orang. Kepada orang tua pun kadang aku kurang sopan. Dalam bersikap pun aku semberono. Cuma saat bicara dengamu, kadang aku menyembunyikan “keceplas-ceplosan” ku..demi sedikit perhatian darimu
Kamu bilang aku hemat. Apa? Demi gengsi ku kepadamu aku berpura-pura sedikit mengeluarkan duit. Padahal kalau kau tahu isi dompet ku nyaris kosong melompong karena telah kubelanjakan baju, sandal, sepatu, aksesoris, dan segala nafsu hedonisme ku sebelum aku menghabiskan waktu bersamamu saat itu.
Kamu bilang aku perhatian. Apa? Aku merasa belum dan jauh dari semua itu. kadang aku cuek-cuek saja ketika kamu belum makan..padahal aku tahu benar kalau kamu memang belum makan. aku tahu kamu lelah tapi aku selalu memaksa minta diantarkan kesanalah kesinilah..tapi kamu dan perhatianmu mengalahkan segala kekurangan yang ada pada dirimu. Dan aku sangat bangga menjadi salah satu yang kamu perhatikan.
Kamu bilang aku penyabar. Apa? Sabar dan tegarku mungkin hanya fisikku..tapi hatiku suka mengeluh. Aku suka menyarankan mu agar sabar dalam menjalani “perjalanan” panjang kita ke depan nanti. Tapi jujur aku tak bisa juga sesabar itu…kadang ini berat kadang juga ringan. Tapi aku tak sekuat itu.
Kamu bilang aku sederhana. Apa? Jujur aku belum bisa sesederhana yang kamu fikirkan. Hidup ku yang sekarang agak cukup jauh dengan yang dulu. Dan sekarang aku sedang belajar menuju kesederhanaan yang kau maksud. Ehm, asal kamu tahu salah satu hal sepele tentang kesederhanaanku : Pertama kalinya aku mulai diizinkan ibuku naik motor ketika kamu yang jadi ojeknya..dan kamu belum pernah tahu tentang itu.
Kamu bilang aku menjaga kecantikan. Apa? Aku belum tahu bagaimana cara merawat diri dengan baik. Aku terlalu cuek. Mungkin kalau kamu bisa hitung baru berapa kali aku memakai baju cantik dihadapanmu. Dan kamu pasti tahu kalau kita punya hobi yang sama : MANDI SATU KALI SEHARI. Bahkan kamu juga pasti tahu kan kalau aku pernah gak mandi sekalipun dalam sehari?  Cewek yang menjaga kecantikannya kah itu? tapi kenapa sekalipun kamu tak pernah mengeluh tentang itu kepadaku dan terus saja memujiku…
Kamu bilang aku dewasa dan bijaksana. Apa? Mungkin 2 hal itu baru ada beberapa persen saja dalam diriku. Tapi yang jelas aku masih plin-plan dalam mengambil keputusan. Masih bingung dalam berpikir. Masih dulit mencerna kata-kata. Kadang aku blo’on. Kadang aku kekanak-kanakkan,  begitu manja, malas dan suka mengeluh. Tapi jujur dalam menghadapi suatu kondisi terburuk dalam hidupku, aku siap dan aku pernah mampu mengatasinya. Ingat, AKU PERNAH DAN MAMPU MENGATASINYA!
Kamu bilang aku taat beragama. Apa? Tak bisa kuhitung berapa sholat yang aku tinggalkan. Berapa ayat qur’an yang aku sia-siakan. Berapa puasa sunnah yang malas aku kerjakan. Aku masih begitu DUNIAWI. Hanya karena tontonan di tv dan ke”sok sibukan”ku, aku meninggalkan mereka semua. Aku tinggalkan “nyawa-nyawa”ku yang mungkin kau kira itulah yang membuatmu bangga terhadapku. Tapi keshalihanmu, menjadi contoh untukku…dalam sholatmu, menjadi makmum mu adalah kebahagiaan untukku..
Kamu bilang aku keibuan. Apa? Aku belum bisa sepertimu yang begitu kebapak-an. Yang supel dengan anak-anak kecil. Yang bisa mengajak mereka bermain. Yang membuat mereka tidak bosan. Aku perhatikan gerak-gerikmu menghibur dan menjaga mereka. Tapi dari hatiku yang paling dalam aku sangat merasa bisa menjadi seperti mu. Itupun karena kamu…
Kamu bilang aku tabah menderita dan siap bekerja keras. Apa? Entahlah, aku belum pernah mencoba. Dari pengalamanku yang pernah meraskan sebagian kecil pahit getir kehidupan rasanya aku mampu menghadapai penderitaan..itupun jika bersamamu. Tapi sebenarnya aku begitu malas..malas bekerja..malas belajar…malas selalu malas..kau tahu kan tentang itu..
Dan sekarang…
Boleh aku bilang kalau kau begitu menerima ku apa adanya?
Hatiku jelas menjawab : TENTU SAJA J

Aku cemburu,
IYA!

walau ku percaya kamu tidak
tapi dia...mungkin

Aku cemburu,
SANGAT!

dia sangat mengenal
tapi aku belum

Aku cemburu,
LUMAYAN!

dia sangat dianggap
tapi aku baru menuju


Aku cemburu,
CUKUP!

seribu kemungkinan
seribu kedekatan
seribu anggapan
bisa kukalahkan

atas cintaku...AKU CEMBURU

who's me?

My photo
Balikpapan, East Kalimantan, Indonesia
Ordinary person yang masih belajar tentang arti kesetiaan, cinta dan persahabatan. sedang memasuki dunia binal yang kadang romantis dan tragis. berusaha untuk humoris namun menjadi garing (?) selalu bersikap melankolis tapi berakhir dengan dramatis... 6 tahun lalu menjadi seorang intelektualis, 3 tahun lalu sebagai spiritualis..entah tahun ini mungkin menjadi seorang yang emosionalis dan kritis.

Melankolism

Jika suatu hari nanti akan kutemui jalan yang begitu curam bersama gelombang yang menghadang. akan kulintasi suatu tepian air mata yang pelupuknya masih merah membara. bersamanya tak tampak sedikitpun kilau cahaya. biru langit yang masih
menendangku ke arah sinar matahari mencengkram erat kedua tanganku. hingga aku terpantul lagi ke bumi. Lalu akankah bumi menerima ku kembali??

ngobrol.dulu