G.I.G.I. T.I.M.U.N

"Take time to THINK. It is the source of the power. Take time to READ. It is the foundation of wisdom. Take time to Quite. It is the opportunity to seek God. Take time to DREAM. It is the future made of. Take time to PRAY. It is the greatest power on earth" -Author Unknown-

Sore tadi, sambil nunggu waktu buka saya iseng ngabuburit di depan computer. Hehehe… sempat download beberapa lagu daerah. Gak tau nih, belakangan ini pengen banget dengerin lagu-lagu daerah, (kalo gini biasanya, rasa cinta tanah airnya muncul nihJ). Seperti biasa, saya langsung menuju si Pak Google buat cari lagu yang saya pengen. Kalo download, saya sih lebih seneng langsung pake multiply. Ga repot, itung-itung cari-cari koneksi baru juga kan.

Kali ini saya pengen cari lagu-lagu dari Aceh. Gak tau kenapa belakangan ini saya merasa interesting aja ama provinsi di barat Indonesia itu. Yah, salah satunya mungkin Karen peristiwa Tsunami di Aceh tahun 2004 lalu. Selain itu juga ada beberapa temen chatting dari Aceh yang suka cerita ke saya gimana keadaan Aceh sekarang. Gimana budaya nya, tradisinya, dan lain sebagainya nya. Ya…lumayan lah, bisa saya gunakan sebagai bahan-bahan pengetahuan saya tentang struktur cultural di Indonesia. Hehehe… abis jujur aja nih. Saya suka banget belajar budaya orang lain di daerah mereka masing-masing. Sebab, saya berasal dari mana juga gak jelas. Ups… iya! Saya lahir di Balikpapan. Punya kakek nenek yang satu dari keturunan Banjar dan Jawa. Tapi gak jelas Banjar mana. Trus kakek nenek yang satunya perpaduan Jawa Barat + Jawa Timur, dan denger-denger ada sedikit Betawi-nya. Duh, bingung! Saya masuk dimana. Tapi setiap di tanya orang, saya selalu jawab, “Sebut Saja Aku Orang Balikpapan”, yup! Cocok kan? Sebab Balikpapan merupakan perpaduan semua Kultur. Ga Cuma Indonesia, bahkan dari luar seperti India dan China juga lumayan banyak di Balikpapan.

Balik lagi ke Aceh…. Satu hal yang bikin saya suka mengulas tentang Aceh. Yaitu nama dan rupa mereka. Duh, jadi malu! Masalah nama, orang Aceh kebanyakan menggunakan nama Cut untuk perempuan dan Teuku untuk laki-lakinya. Tapi yang saya tahu sih nama ini juga ga sembarangan, digunakan khusus mereka yang punya keturunan apa gitu………. Yang jelas ini menarik banget. Saya pernah berandai punya nama depan Cut. “Cut Dhea”, hahahah…(ngarep!).mimpi kali! Eh, ntar jadinya malah kasus lagi. Seperti yang dialami salah seorang artis Indonesia yang ngakunya sih berdarah Aceh (gak mau sebut namanya). Eh, tapi setelah di selidiki, nama “Cut” yang dipakainya merupakan nama tambahan yang ditambahkan oleh dia sendiri atau siapa gitu. Dah lupa ceritanya,, pokoknya sempet jadi kasus gitu deh! Hihihi, bergibah nih… padahal lagi puasa…. Ssssssssssssttt!!!

Nah, kalo masalah rupa. Ada beberapa orang asal Aceh yang saya kenal dan lihat, punya wajah yang cantik-cantik dan cakep-cakep gitu. Seperti wajah-wajah Blesteran Arab dan Eropa. Contohnya, liat aja Cut Putri, yang dulu sempet jadi saksi mata plus yang ngerekam video kejadian Tsunami tahun 2004 lalu. Orangnya cantik deh…. so, sepintas kalo ngelihat dia, ya dikira aja blesteran arab eropa (maybe!).. Trus ada juga beberapa artis kayak Cut Tari, Cut Keke, Teuku Wisnu, Teuku Ryan…and bla…bla…bla… (jadi promosi nih!) Tapi ga tau juga sih gmn mreka bisa punya wajah macam itu…wallahu’alam

Tadi saya download 3 lagunya Rafly. Ada yang tau gak ya? Dia seniman asal Aceh. Kalo gak salah lagunya yang paling terkenal itu yang judulnya “Aneuk Yatim, Seulanga, ma Yaa Robbana”. Lagu Aneuk Yatim dulu sering banget diputer di TV, pasca musibah Tsunami. Makanya, pas saya denger lagi, koq kayaknya saya pernah denger lagu ini sebelumnya. Nah, kalo lagu Yaa Robbana,, ehmm… mungkin ada yang pernah nonton Konser Menembus Batas di Indosiar, di situ ada Rafly nyanyiin lagu ini. Lagunya bagus deh, Cuma sayanganya pake bahasa Aceh. Tapi Alhamdulillah di liriknya ada artinya koq… ntar deh, saya upload juga di MP. Kalo lagu seulanga, waktu itu saya tau dari salah satu temen chatting asal Aceh yang bersedia mengartikan lagu itu. Heheheh… Alhamdulillah!

Well, gitulah yang saya tahu tentang Aceh. rasa prihatin saya masih muncul buat provinsi itu. Konflik masih sering terjadi. Belum lagi musibah-musibah yang datang bergantian. Huh… semoga rakyat di sana tetep sabar yah. Abis, jujur aja nih, 2 masalah yang semp tbikin saya nangis. Yang pertama, konflik berkepanjangan di Aceh, gimana cerita orang tentang keadaan masyarakat di sana, khusunya anak-anak yang dalam usia muda mereka rela melawan kerasnya hidup… bahkan konflik tersebut sempat menyebabkan adanya wartawan RCTI yang hilang cukup lama, dan begitu ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia. Yang kedua, saat Tsunami 2004 lalu, bener-bener bikin saya miris. Cobaan apa lagi yang Allah berikan ke bumi Serambi Mekkah itu. Ribuan orang tewas, anak-anak kehilangan orang tuanya, bangunan hancur, seketika orang kaya menjadi miskin, dan orang hidup menjadi mati. Bener-bener bikin hati miris banget. Ibu saya, sempat beberapa kali saya lihat beliau menangis begitu mendengar berita tentang Aceh di televisi mengenai musibah itu. Sampai beliau sempat tidak ingin menonton tayangan itu lagi, karena saking prihatinnya dengan keadaan tersebut.

"Semoga Allah tetap menyayangi bumi Aceh. Melindunginya, dan menjauhinya dari segala musibah dan konflik berkepanjangan. Mempertahankan bumi Serambi Mekkah yang terkenal dengan syariat Islamnya. Amin Ya Rabbal a’lamin…"

0 komentar:

who's me?

My photo
Balikpapan, East Kalimantan, Indonesia
Ordinary person yang masih belajar tentang arti kesetiaan, cinta dan persahabatan. sedang memasuki dunia binal yang kadang romantis dan tragis. berusaha untuk humoris namun menjadi garing (?) selalu bersikap melankolis tapi berakhir dengan dramatis... 6 tahun lalu menjadi seorang intelektualis, 3 tahun lalu sebagai spiritualis..entah tahun ini mungkin menjadi seorang yang emosionalis dan kritis.

Melankolism

Jika suatu hari nanti akan kutemui jalan yang begitu curam bersama gelombang yang menghadang. akan kulintasi suatu tepian air mata yang pelupuknya masih merah membara. bersamanya tak tampak sedikitpun kilau cahaya. biru langit yang masih
menendangku ke arah sinar matahari mencengkram erat kedua tanganku. hingga aku terpantul lagi ke bumi. Lalu akankah bumi menerima ku kembali??

ngobrol.dulu